Kaur, Beritakhatulistiwa.com- Sejak dugaan kasus korupsi yang terjadi diruanh lingkuo Pemrintah Daerah (Pemda) Kaur, Provinsi Bengkulu dalam hal ini kegiatan Kesra Tahun 2024 lalu yang menarik perhatian pelapor yaitu dugaan kegiatan fiktif pembinaan pengurus masjid dan guru ngaji se-Kabupaten Kaur, kegiatan MTQ dan Kegiatan Tahfiz se-Kabupaten Kaur sehingga ini perlu dituntut keadilan pada penegakkan hukum Polres Kaur agar kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Kepolisian ini dapat dipercaya.
Pelapor Al Unida pada Kamis, (20/3/2025) menyampaikan,” Kami hari ini kembali mendatangi Polres Kaur dalam hal ini unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) untuk mempertanyakan siapa saja yang sudah diminta keterangan oleh Polres Kaur terkait tindak lanjut laporan saya beberapa waktu yang lalu, agar proses penegakan hukum yang ada di Polres dipastikan berjalan sesuai prosedur,” ungkapnya.
“Kami berharap dengan Polres Kaur agar dugaan Korupsi ini jangan main-main, karena laporan ini sudah kami tembuskan ke Polda Bengkulu, Mabes Polri, Kompolnas RI bahkan ke Presiden Prabowo dengan tujuan pihak Tipikor Polres Kaur jangan main-main lagi, sehingga Kabupaten Kaur kedepan diharapkan semakin baik, para pejabat mulai takut bahkan tidak berani lagi untuk korupsi,” tegasnya.
Sementara beberapa imam masjid di Kecamatan yang ada di Kabupaten kaur sama jawabannya, bahwa kegiatan pembinaan pengurus masjid dan guru ngaji Tahun 2024 yang lalu tidak ada sama sekali dan mereka siap bersaksi bila ada panggilan untuk memberikan keterangan terkait perohal tersebut.
“Para pengurus masjid di Kabupaten Kaur sangat mendukung pengungkapan masalah ini di Polres agar ada efek jera kedepannya kepada oknum-oknum untuk tidak lagi melakukan tindak korupsi di Kabupaten Kaur,” ujanlr perwakilan pengurus masjid. (***)
